Beranda | Artikel
Darah Nifas Berhenti Sebelum 40 Hari, Apakah Boleh Sholat?
Sabtu, 10 September 2016

Darah Nifas Berhenti Sebelum 40 Hari

Afwan ustadz.kpn seorang wanita boleh sholat setelah nifas?apakah menunggu 40 hari ataukah selesai keluar darah nifas.pengalaman ana ustadz.melahirkan dg proses ceacar.keluar darah nifas cuma satu minggu tok?syukron ustadz

Dari : Herlina ummu medina

Jawaban :

Bismillah. Wassholatu was salam ‘ala Rasulillah wa ba’d.

Kaidah yang perlu kita ketahui terkait darah nifas :

Pertama, tidak ada ketentuan waktu minimal sucinya wanita dari darah nifas. Oleh karenanya, kapanpun darah itu berhenti walaupun baru berjalan 7 hari atau 10 hari, atau bahkan lebih sebentar dari itu, maka dia dihukumi suci. Dan diwajibkan melakukan sholat kembali setelah mandi besar, layaknya wanita suci

Kedua, batas waktu maksimal terjadinya nifas adalah 40 hari. Dihitung sejak hari pertama melahirkan. Sehingga, bila darah berlanjut keluar melebihi 40 hari, maka dia dianggap suci. Dia diwajibkan melakukan sholat atau puasa ramadhan kembali, meski darah belum berhenti keluar.

Bahkan Imam Tirmidzi menerangkan bahwa ketentuan ini sudah menjadi kesepakatan para ulama. Beliau –rahimahullah- mengatakan,

أجمع أهل العلم من الصحابة ، ومن بعدهم على أن النفساء تدع الصلاة أربعين يوما ، إلا أن ترى الطهر قبل ذلك، فتغتسل و تصلي

Para ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tabi’in dan generasi setelah mereka telah sepakat, bahwa wanita-wanita yang mengalami nifas, meninggalkan sholat selama 40 hari. Kecuali apabila ia mendapati dirinya suci sebelum waktu itu, maka dia mandi kemudian sholat. (Hasyiah Raudhah Al Murbi’ 1/403).

Hal ini berdasarkan hadis dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha, beliau pernah menceritakan,

كانت النفساء تقعد على عهد النبي صلى الله عليه وسلم أربعين يومًا

“Para wanita yang mengalami nifas di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, duduk (libur sholat) selama 40 hari. ” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Adapun jika dalam kurun waktu 40 hari tersebut darah berhenti, kemudian selang beberapa waktu keluar kembali, maka darah tersebut dihukumi sebagai darah nifas.

Pengecualian

Kecuali apabila setelah 40 hari darah nifas masih keluar, dan bertepatan dengan jadwal rutin haid, maka darah tersebut dihukumi sebagai darah haid. Sehingga tetap tidak boleh sholat dan puasa.

Sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Abdulaziz bin Baz rahimahullah dalam fatwa beliau,

لكن إن وافق الدم بعد الأربعين عادتها في الحيض فإنها تدع الصلاة والصوم وتعتبره حيضاً.

Bila darah nifas yang keluar melebihi 40 hari tersebut bertepatan dengan jadwal haidnya, maka dia tetap meninggalkan sholat dan puasa. Dia dihukumi sebagai wanita yang mengalami haid.

(Majmu’ Fatawa Wamaqalat Al Islamiyah 15/199).

Adapun, bila darah nifas yang keluar melebihi 40 hari tidak bertepatan dengan jadwal haid, maka diwajibkan sholat seperti biasa. Dengan berwudhu setiap kali masuk waktu shalat. Tidak boleh menjadikan 1 wudhu untuk 2 sholat fardhu atau lebih (walaupun idealnya boleh). Karena darah yang keluar dihukumi sebagai darah istihadoh. Sementara Nabi mengajarkan cara wudhunya wanita istihadoh demikian.

Mengenai cara bersuci wanita yang mengalami istihadhoh, selengkapnya bisa dipelajari pada di tulisan berikut : Bagaimana Wanita Istihadah Bersuci?

Wallahua’lam bis showab

Dijawab oleh ustadz Ahmad Anshori (Mahasiswa UIM dan pengajar PP. Hamalatulquran Bantul)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/28320-darah-nifas-berhenti-sebelum-40-hari-apakah-boleh-sholat.html